Kamis, 05 November 2015

Hungry Wolf (Serigala yang Kelaparan)

Hungry Wolf

Oneday, a wolf was very hungry. It looked for food here and there. But it couldn’t get any. At last it found a loaf of bread and piece of meat in the hole of a tree.

The hungry wolf squeezed into the hole. It ate all the food. It was a woodcutter’s lunch. He was on his way back to the tree to have lunch. But he saw there was no food in the hole, instead, a wolf. On seeing the woodcutter, the wolf tried to get out of the hole. But it couldn’t. Its tummy was swollen. The woodcutter caught the wolf and gave it nice beatings.

 


Serigala Yang Kelaparan

Suatu hari, ada serigala yang sangat lapar. Dia mencari makanan di sana-sini. Tapi sang serigala tidak bisa mendapatkan apapun. Akhirnya ia menemukan sepotong roti dan sepotong daging di lubang pohon.

 Sang serigala lapar masuk ke dalam lubang. Sang serigala makan semua makanan. Makanan itu adalah menu makan siang penebang kayu. Dia sedang dalam perjalanan kembali ke pohon untuk makan siang. Tapi dia melihat tidak ada makanan lagi di lubang, tetapi hanya serigala. Saat serigala melihat penebang kayu, serigala mencoba untuk keluar dari lubang . Tapi itu tidak bisa. Perut yang bengkak menahannya untuk keluar. Akhirnya penebang kayu menangkap serigala dan memberikannya pukulan bagus

The Rabbit and The Turtle

The Rabbit and The Turtle

One day a rabbit was boasting about how fast he could run. He was laughing at the turtle for being so slow. Much to the rabbit’s surprise, the turtle challenged him to a race. The rabbit thought this was a good joke and accepted the challenge. The fox was to be the umpire of the race. As the race began, the rabbit raced way ahead of the turtle, just like everyone thought. The rabbit got to the halfway point and could not see the turtle anywhere. He was hot and tired and decided to stop and take a short nap. Even if the turtle passed him, he would be able to race to the finish line ahead of him. All this time the turtle kept walking step by step by step. He never quit no matter how hot or tired he got. He just kept going.

However, the rabbit slept longer than he had thought and woke up. He could not see the turtle anywhere! He went at full-speed to the finish line but found the turtle there waiting for him.

Artinya :

Suatu hari seekor kelinci sedang membual tentang seberapa cepat dia bisa berlari. Dia tertawa di kura-kura karena begitu lambat. Banyak kejutan kelinci, kura-kura menantangnya untuk perlombaan. Kelinci pikir ini adalah lelucon yang baik dan menerima tantangan. Rubah itu menjadi wasit lomba. Sebagai balapan dimulai, kelinci berlari jauh di depan kura-kura, sama seperti orang berpikir. Kelinci sampai ke titik tengah dan tidak bisa melihat kura-kura di mana saja. Dia panas dan lelah dan memutuskan untuk berhenti dan tidur siang singkat. Bahkan jika kura-kura lewat, dia akan bisa berlomba ke garis finish di depannya. Selama ini kura-kura terus berjalan langkah demi langkah demi langkah. Dia tidak pernah berhenti tidak peduli seberapa panas atau lelah dia. Dia hanya terus berjalan.

Namun, kelinci tidur lebih lama dari dia berpikir dan bangun. Dia tidak bisa melihat kura-kura di mana saja! Dia pergi pada kecepatan penuh ke garis finish tetapi menemukan kura-kura adamenunggunya.

The Bear and Two Friends

The Bear and Two Friends

Once two friends were walking through the forest. They knew that anything dangerous can happen to them at any time in the forest. So they promised each other that they would remain united in any case of danger.

Suddenly, they saw a large bear approaching them. One of the friends at once climbed a nearby tree. But the other one did not know how to climb. So being led by his common sense, he lay down on the ground breathless, pretending to be a dead man.

The bear came near the man lying on the ground. It smelt in his ears, and slowly left the place. Because the bears do not touch the dead creatures.Now the friend on the tree came down and asked his friend on the ground, “Friend, what did the bear tell you into your ears?” The other friend replied, “The bear advised me not to believe a false friend.”

Artinya :

Setelah dua teman berjalan melalui hutan. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat terjadi pada mereka setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan tetap bersatu dalam kasus bahaya.

Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar mendekati mereka. Salah satu teman sekaligus memanjat pohon di dekatnya. Tapi yang lain tidak tahu bagaimana untuk mendaki. Jadi yang dipimpin oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah terengah-engah, berpura-pura menjadi orang mati.

Beruang itu mendekati pria tergeletak di tanah. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat. Karena beruang tidak menyentuh creatures.Now mati teman di pohon turun dan meminta temannya di tanah, "Teman, apa yang beruang memberitahu Anda ke telinga Anda?" The teman lainnya menjawab, "Beruang itu menyarankan saya tidak percaya teman palsu. "

The Wolf in Sheep’s Clothing (serigala berbulu domba)

The Wolf in Sheep’s Clothing

A Wolf experienced great difficulty in getting at the sheep owing to the vigilance of the shepherd and his loyal dogs. But in the morning it found the skin of a sheep that had been flayed and thrown aside, so it put it on over its own pelt and walked down among the sheep.

     The Lamb that owned the sheep whose skin wore by the Wolf began to follow the Wolf in the Sheep’s clothing. So, leading the Lamb a apart, he soon made a meal off her – and not long after this he succeeded in deceiving the sheep, and eating hearty meals.

     Our appearances are deceptive.

Serigala Berbulu Domba

Seekor serigala sedang mengalami kesulitan besar dalam usahanya mendapatkan domba karena kewaspadaan sang penggembala dan anjing setianya. Tapi di pagi hari itu ia temukan kulit domba yang telah dikuliti dan dibuang, kemudian ia  menutupkan kulit itu pada tubuhnya dan berjalan di antara domba-domba itu.

     Anak dari domba yang kulitnya dikenakan olehserigala mulai mengikutinya.Kemudian,ia menggiring anak domba tersebut untuk terpisah dari kelompoknya, kemudian  dan tidak lama setelah itu dia berhasil menipu domba, dan mendapakan makanan yang lezat.

     Penampilan dapat  menipu.

The Fox and The Crow (Rubah dan Gagak)

The Fox and The Crow

One day there was a fox that saw a Crow flying off with a piece of cheese in its beak and settle comfortably on a branch of a tree.

     “That’s my food, because I am a Fox,” Master Reynard said, while he was going to the foot of the tree.

     “Good day, Mistress Crow,” he greeted. “How beautiful you are looking today: how glossy your softy feathers; how bright your sharp eye. I feel sure your voice must surpass that all of other birds, just as your figure does; let me enjoy one song from you that I may greet you as the Queen of Birds.”

     The Crow lifted up her head and croaked her best, but the moment she opened her mouth the piece of cheese fell down to the ground, and directly snapped up by Master Fox.

     “That will do,” he said. “That was all I really wanted. As the substitution for your cheese I will give you a piece of wise advice for the future: “Do not trust liars.”

Rubah dan Gagak

Suatu hari ada seekor rubah yang melihat gagak terbang dengan sepotong keju di paruhnya dan hinggap dengan nyaman pada ranting pohon.

     “Itu makanan saya, karena saya seekor Rubah,” kata Reynard sambil berjalan menuju ke dasar  pohon.

     “Selamat siang, Nyonya Gagak,” dia menyapa. “Betapa indahnya anda terlihat hari ini: betapa mengkilap bulu lembut anda, betapa terang mata tajam anda. Saya merasa yakin suara indah anda pasti melampaui suara semua burung lain yang ada di sini; biarkan saya menikmati satu lagu dari anda dan kemudian saya mungkin akan memanggil anda sebagai ratu burung. “

     Gagak kemudian mengangkat kepalanya dan mencoba mengeluarkan bunyi terbaiknya, tapi saat ia membuka mulutnya sepotong keju yang ada di paruhnya jatuh ke tanah, dan langsung ditangkap oleh si rubah.

     “Itu terjadi,” katanya. “Sesungguhnya ini yang  benar-benar saya inginkan. Sebagai ganti untuk keju anda saya akan memberikan nasihat yang bijaksana untuk anda di masa depan.”. Jangan percayai pembohong 

The Boy Who Cried Wolf (Anak Laki-Laki yang Berteriak Serigala)

The Boy Who Cried Wolf

A shepherd-boy, who watched a group of sheep near a village, shocked out the villagers three or four times by screaming out, “Wolf! Wolf!” and when his neighbors were there to help him,he laughed at them for their pains.

However the Wolf, truly come at last. The Shepherd-boy, now really in danger, cried in an agony of terror: “Pray, please come and help me; the Wolf is approaching to kill the sheep”; but no one paid any attention to his cries, nor rendered any help. The Wolf, having no cause of scary, at his leisure lacerated or destroyed the whole sheep in group.

 There is no believing  liars, even when they speak the truth.

Anak Laki – Laki Yang Berteriak Serigala

Seorang anak gembala, yang melihat sekelompok domba di dekat sebuah desa, mengejutkanorang – orang di desadengan berteriak tiga atau empat kali, “Serigala! Serigala!” dan ketika tetangganya berada datang ke  sana untuk membantunya, dia menertawai  mereka yang dengan susah payah datang.

Akan tetapi, serigala benar-benar datang pada akhirnya. Anakg embala itu sekarang benar-benar dalam bahaya, menangis dalam penderitaankarena  terancam: ” Ya Tuhan,  datanglah dan bantu saya; Serigal semakin mendekat untuk  membunuh domba”; tapi tidak ada perhatian apapun atau bantuan yang datang untuk tangisannya; Serigala kemudian tanpa takut menyerang  seluruh domba milik pemuda yang ada dalam kelompok itu.

Tidak adayang  percaya dengan pembohong, bahkan ketika mereka berbicara kebenaran.

Rabu, 04 November 2015

The Miser (Si Pelit)

The Miser

A miser sold all things that he had to buy a lump made of gold, which he buried in a hole in the ground by the side of an old wall and went to look at daily. One of his workmen noted his frequent visits to the spot and determined to watch his movements. He soon uncovered the secret of the hidden treasure, and digging down, came to the lump of gold hidden by a miser, and stole it. On his next visit, the Miser, found nothing inside the hole and started to tear his hair and to make loud lamentations. A neighbor, looking at him overcome with grief and learning the cause, said, “Pray, do not grieve so; but go and put a stone in the hole, and imagine that the gold is still lying there. It will do to you quite the same act; for once the gold was there, you left it nothing, as you did not make the slightest use of it.”

Si Pelit

Seorang yang kikir menjual seluruh benda yang ia miliki untuk membeli seongkah emas, yang dia timbun di sebuah lubang bawah  tanah di sisi dinding tua dan selalu dia lihat setiap hari. Salah satu pekerja nya kemudian bertanya – tanya tentang kebiasaan si Pelit yang sering berkunjung ke tempat itu dan bertekad untuk mengawasi gerak – geriknya. Tak lama setelah itu dia menemukan rahasia harta karun yang disimpan si Pelit, dan menggali hingga sampai ke bongkahan emas yang disembunyikan oleh si Pelit, dan mencurinya. Pada kunjungan berikutnya, si Pelit, tidak menemukan apa-apa di dalam lubang dan mulai menangis dan meratap dengan keras. Seorang tetangga, kemudian menatapnya dan mencoba mengatasi kesedihannya dan mempelajari penyebabnya, kemudian dia berkata, “Berdoalah, jangan bersedih begitu; Tapi pergi dan letakkan batu di dalam lubang, dan membayangkan bahwa emasmu masih ada di sana. Batu ini akan melakukan ke pada anda tindakan yang sama, karena pada waktu emas ada di sana, anda meninggalkannya begitu saja, karena anda tidak memanfaatkannya barang sedikitpun”.

The Ant and The Grasshopper

The Ant and The Grasshopper

Once upon a time, in one summer’s day there was a grasshopper that was hopping about, cheeping and singing to its heart’s content In a field. An ant passed by, bearing along with huge toil an ear of corn he was saving to the nest.

     “Why do not you come and enjoy the day with me?” said the grasshopper, “instead of toiling all the times?”

     “I am going to lay up food for the next winter,” said the ant, “and recommend you to do the same with me.”

     “Why should we care about winter?” said the grasshopper; “We have had a lot of foods now.” Yet the ant kept walking on its way and continued its toil.

     When the winter came the grasshopper didn’t have any food and found itself dying of hunger – while it saw the ant delivering every day, corn and grain from the stores they had collected before. Then the grasshopper recognized: It is best to prepare well for days of something we need in the future.

Semut dan Belalang

Pada suatu masa, di hari pertama musim panas ada belalang yang melompat-lompat dan bernyanyi sesuka hati-nya Di lapangan. Seekor Semut lewat, membawa bersamanya  jagung yang akan ia tabung untuk sarang.

     “Kenapa kau tidak datang dan menikmati hari dengan saya?” kata Belalang, “bukannya bekerja keras semua kali?”

     “Aku akan berbaring makanan untuk musim dingin berikutnya,” kata Semut, “dan merekomendasikan Anda untuk melakukan hal yang sama dengan saya.”

     “Mengapa kita harus peduli musim dingin?” mengatakan Belalang; “Kami telah memiliki banyak makanan sekarang.” Namun Semut terus berjalan di jalan dan terus kerja keras nya.

     Ketika musim dingin datang belalang tidak memiliki makanan apapun dan menemukan dirinya mati kelaparan – sementara itu melihat semut memberikan setiap hari, jagung dan gandum dari toko mereka telah dikumpulkan sebelum. Kemudian Belalang diakui: Cara terbaik adalah untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk hari sesuatu yang kita butuhkan di masa depan.

Minggu, 01 November 2015

Snow White (Putri Salju)

Snow White

Long time ago, there lived a beautiful princess in a very big palace. She is very beautiful with her blue eyes and long black hair. Her skin is white and smooth, thus she was called Snow White. She had a step mother who was always envious of her beauty. Her step mother was also beautiful, and the magical mirror always said that everyday and every time she asked.
“Mirror on the wall, who is the most beautiful in this world?” her step mother asked.
“You are the most beautiful woman in this world, Majesty.” The magical mirror answered.
One day, the step mother asked to the magical mirror again. But, the answer of the magical mirror made her angry.
“Mirror on the wall, who is the most beautiful in this world?” the step mother asked.
“My queen, you are beautiful. But, Snow White is more beautiful than you.” The magical mirror answered.
The step mother was very angry. Then, she asked her trusted servant to bring Snow White to go away from the palace and kill her. However, the servant did not kill Snow White. He let her go by herself.
“Please, don’t kill me. I will go to the woods and I will not come back again.” Snow White begged.
“Go away poor princess.” The servant said.
The servant thought that wild animals would eat her and letting Snow White made his heart relieved and free from the pressure.
In the forest, snow white was alone and afraid. She did not know where she had to go. But, suddenly she saw a small peculiar cottage. He wondered who lived there, and then she decided to go inside it. In the cottage, there are 7 beds and a kitchen. Snow white was very tired and suddenly she fell asleep. In the afternoon, seven of the dwarf who live in the hut, went home. They were surprised to see a young woman there. One of the dwarves rouse her and asked who she was. Snow white told them her sad story. The seven dwarves also understood her feeling and asked her to stay with them in the cottage.
Meanwhile at the palace, the servant went back and told the stepmother that snow white had been killed. Then the stepmother asked the magical mirror once again who the most beautiful in this world is and still magical mirror answer snow white who was living in small cottage with seven dwarves was the most beautiful.
The stepmother was very angry and he planned something bad for snow white. Then, the stepmother disguised herself as an old woman who sold a bucket of poisonous apples and go to the cottage. In the cottage, snow white was warned not to open the door to strangers by the seven dwarves. The stepmother finally arrived to the cottage and began offering the apples to Snow White.
“I can’t open the door and let anyone come in. The seven dwarves have warned me.” Snow White said.
“Okay. I just want to give this apple to you.”
“No. I can’t take anything from anyone.” Snow white explained.
Snow white refused to open the door but the stepmother continue to persuade. Ultimately, snow white opened the door and bought an apple and then she ate it. Therefore, snow white was poisonous with an apple fell beside him.
In the evening, when the seven dwarves went home, they were surprised. They saw snow white lied on the floor with a pale face and poisonous apple beside her. The seven dwarves were sad to see snow white was dying. Then, the seven dwarves decided to make bedding for Snow White that was made of beautiful crystal to make her alive. Everyday, seven dwarves waited for miracles that when snow white would be awake.
One day, there was a prince of a kingdom who saw a beautiful woman was laid on the bed of a crystal. He was also asking the dwarves to tell what happened and dwarf told it.
“Let me have Snow White and I will give you everything you want.” The prince asked.
However, the seven dwarves refused it. They did not want to be separated with Snow White even though he would pay by gold in this world.
“I ask it really much because I can’t live without seeing Snow White. If you agree, I will bring all of you, too. I also take you as my brothers.
Finally, the seven dwarves agreed. Then, the prince kissed snow white to show his intention. Suddenly, Snow White was awake. The fact was that the kiss fro the prince broke the evil spell. After that, the prince asked her to get married with him. Snow white said yes. Since that day, Snow white lived in the prince’s big palace happily ever after.

Artinya:

Putri Salju

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang putri cantik di sebuah istana yang sangat besar. Dia sangat cantik dengan mata biru dan rambut hitam panjang. Kulitnya putih dan halus, sehingga ia dipanggil Putri Salju. Dia memiliki seorang ibu tiri yang selalu iri kecantikannya. Ibu tirinya juga cantik, dan cermin ajaib selalu mengatakan hal itu setiap hari dan setiap kali dia bertanya.
“Cermin di dinding, siapa yang paling cantik di dunia ini?” Tanya ibu tiri.
“Kamu adalah wanita paling cantik di dunia ini, Yang Mulia.” Jawab Cermin ajaib.
Suatu hari, ibu tiri diminta untuk cermin ajaib lagi. Tapi, jawaban dari cermin ajaib membuatnya marah.
“Cermin di dinding, siapa yang paling indah di dunia ini?” Tanya ibu tiri.
“Ratu saya, kamu cantik. Tapi, putri Salju lebih cantik dari Anda. “jawab Cermin ajaib.
Ibu tiri sangat marah. Lalu, ia bertanya kepasa pelayan kepecayaannya untuk membawa Putri Salju pergi dari istana dan membunuhnya. Namun, pelayan tersebut tidak membunuh Putri Salju. Dia membiarkan putri pergi sendirian.
“Tolong, jangan bunuh aku. Aku akan pergi ke hutan dan aku tidak akan kembali lagi. “Pinta Putri Salju.
“Pergilah putri yang malang.” Kata pelayan itu.
Pelayan berpikir bahwa binatang liar akan memakan dan membiarkan Putri Salju sehingga membuat hatinya lega dan bebas dari tekanan.
Di hutan, putrid salju sendirian dan ketakutan. Dia tidak tahu kemana dia harus pergi. Tapi, tiba-tiba ia melihat sebuah pondok kecil yang aneh. Dia bertanya-tanya siapa yang tinggal di sana, dan kemudian dia memutuskan untuk masuk kedalamnya. Di dalam pondok, ada 7 tempat tidur dan dapur. Putri Salju sangat lelah dan tiba-tiba dia jatuh tertidur. Pada sore hari, tujuh kurcaci yang tinggal di pondok, pulang. Mereka terkejut melihat seorang wanita muda di sana. Salah satu kurcaci membangunkannya dan bertanya siapa dia. Putri Salju menceritakan sebuah kisah sedih kepada mereka. Tujuh Kurcaci juga memahami perasaan dan memintanya untuk tinggal bersama mereka di pondok.
Sementara itu di istana, pelayan kembali dan mengatakan kepada ibu tiri bahwa Putri Salju telah dibunuh. Kemudian ibu tiri bertanya kepada cermin ajaib sekali lagi mengenai siapa yang paling cantik di dunia ini dan cermin ajaib menjawab bahwa Putri Salju yang tinggal di pondok kecil dengan tujuh kurcaci adalah yang paling cantik.
Ibu tiri itu sangat marah dan ia merencanakan sesuatu yang buruk terhadap Putri Salju. Kemudian, ibu tiri yang menyamar sebagai seorang wanita tua yang menjual ember apel beracun dan pergi ke pondok. Di pondok, Putri Salju diperingatkan untuk tidak membuka pintu untuk orang asing Ibu tiri akhirnya tiba ke pondok dan mulai menawarkan apel untuk Putri Salju.
“Saya tidak bisa membuka pintu dan membiarkan siapa pun masuk. Tujuh kurcaci telah memperingatkan saya.” Kata Putri Salju.
“Baiklah. Saya hanya ingin memberikan apel ini kepada Anda. “
“Tidak. Saya tidak bisa mengambil apa pun dari siapa pun. “Putri Salju menjelaskan.
Putri menolak untuk membuka pintu tapi ibu tiri terus membujuk. Akhirnya Putri membuka pintu dan membeli sebuah apel, kemudian dia memakannya. Karena hal itu, Putri Salju jatuh bersama buah apel beracun disampingnya.
Pada malam hari, ketika tujuh kurcaci pulang, mereka terkejut. Mereka melihat Putri Salju terbaring di lantai dengan wajah pucat dan apel beracun di sampingnya. Tujuh Kurcaci sedih melihat Putri Salju sedang sekarat. Kemudian, tujuh kurcaci memutuskan membuat tempat tidur untuk Putri Salju yang terbuat dari kristal yang indah untuk membuatnya tetap hidup. Setiap hari, tujuh kurcaci menunggu keajaiban agar Putri Salju bias terbangun.
Suatu hari, ada seorang pangeran dari kerajaan yang melihat seorang wanita cantik diletakkan di atas tempat tidur kristal. Dia juga meminta para kurcaci untuk menceritakan apa yang terjadi dan para kurcaci menceritakannya.
“Biarkan aku membawa Putri Salju dan saya akan memberikan semua yang kalian inginkan.” Tanya Pangeran.
Namun, tujuh kurcaci menolaknya. Mereka tidak ingin dipisahkan dengan Putri Salju meskipun ia akan membayar dengan emas di dunia ini.
“Saya benar-benar meminta banyak karena saya tidak bisa hidup tanpa melihat Putri Salju. Jika Anda setuju, saya akan membawa kalian semua juga. Saya juga menjadikan Anda sebagai saudara saya.
Akhirnya, tujuh kurcaci setuju. Kemudian, sang pangeran mencium Putri Salju untuk menunjukkan niatnya. Tiba-tiba, Snow White terbangun. Ciuman pangeran memecahkan mantra jahat. Setelah itu, sang pangeran memintanya untuk menikah dengannya. Putri Salju mengatakan ya. Sejak hari itu, Putri Salju tinggal di istana yang besar milik sang pangeran dan bahagia selamanya.
http://www.caramudahbelajarbahasainggris.net